Home Pendidikan

Disdik Jatim Inisiasi Sekolah Digital: 13 SMAN Jadi Proyek Percontohan

by linknews.id - 09 September 2025, 09:48 WIB

Foto : dok. istimewa 

SURABAYA, LINKNEWS.ID – Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Jawa Timur mengambil langkah progresif dengan menunjuk 13 SMA Negeri sebagai pelaksana pilot project Sekolah Digital, sebagai respons terhadap pesatnya perkembangan teknologi.

Kepala Dindik Jatim, Aries Agung Paewai, menyatakan bahwa inisiatif ini adalah jawaban atas tantangan era digital yang signifikan memengaruhi sektor pendidikan. Program ini diharapkan dapat membantu tenaga pendidik dalam mengurangi beban kerja sekaligus memaksimalkan potensi lingkungan sekolah.

“Konsep Sekolah Digital bukan berarti seluruh aktivitas siswa dilakukan secara digital, melainkan teknologi dimanfaatkan untuk meningkatkan kompetensi. Contohnya, rekapitulasi absensi siswa dilakukan secara digital dengan bantuan kamera. Sistem ini juga memungkinkan pemantauan aktivitas guru, apakah mereka aktif mengajar atau hanya memberikan tugas,” ujarnya pada Jumat (5/9/2025) lalu.

Selain mengadopsi teknologi canggih seperti AI, implementasi proyek ini juga menekankan pentingnya tulisan tangan, sejalan dengan anjuran Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk meningkatkan literasi siswa melalui kegiatan menulis.

“Siswa tetap akan menulis tangan, kemudian hasil tulisan mereka akan dipindai (scan) dan diunggah sebagai materi diskusi. Ini adalah bentuk sinergi antara digitalisasi dan metode pembelajaran yang sudah dikenal,” jelasnya.

Dindik juga memberikan dukungan berupa Learning Management System (LMS) yang akan digunakan untuk materi ajar dan manajemen sekolah. Sekolah akan memanfaatkan aplikasi Moodle yang didukung oleh sistem pengelolaan berbasis digital.

“Guru-guru yang ditunjuk sebagai bagian dari pilot project telah dilatih untuk mengisi konten LMS, mengajarkannya kepada siswa, membuat soal, hingga memanfaatkan fitur penilaian,” tambahnya.

Sementara itu, Kabid SMA Dindik Jatim, Suhartatik, menjelaskan bahwa implementasi Sekolah Digital terdiri dari empat tahap: digitalisasi proses pembelajaran, digitalisasi sistem penilaian menggunakan e-learning untuk penilaian formatif dan sumatif, pelayanan berbasis digital, serta kolaborasi dan komunikasi digital.

“Tahapan ini bertujuan untuk membangun komunikasi yang efektif antara guru, orang tua, siswa, dan tenaga kependidikan melalui media digital,” katanya.

Adapun 13 sekolah yang terlibat dalam proyek ini adalah SMAN 2 Surabaya, SMAN 10 Malang, SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun, SMAN 1 Geger Kab Madiun, SMAN 1 Glagah Banyuwangi, SMAN 5 Taruna Brawijaya Kediri, SMAN 2 Taruna Bhayangkara Banyuwangi, SMAN Taruna Nala Malang, SMAN 2 Taruna Pamong Praja Bojonegoro, SMAN 2 Madiun, SMAN 1 Tanggul Jember, SMAN 2 Mojokerto, dan SMAN Taruna Madani Pasuruan. (*/SS)

Reporter : RED

Share :

Popular Post