BOJONEGORO, Linknews.id - Pelaksaan pekerjaan proyek APBD Kabupaten Bojonegoro telah berjalan di seluruh pelosok wilayah, mulai dari drainase, TPT, JUT hingga pembangunan jalan cor (rigid beton).

Secara umum proyek-proyek tersebut tentunya sangat bermanfaat bagi masyarakat. Namun, secara teknis banyak hal yang perlu diperhatikan bersama, pasalnya semua pekerjaan tersebut menggunakan uang negara.

Tak jarang, minimnya pengawasan terhadap pelaksanaan proyek itu justru menjadi celah terjadinya markup anggaran melalui beberapa item pekerjaan.

Seperti halnya pembangunan jalan rigid beton di wilayah Beji, Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro. Selain terkesan amburadul, proyek siluman tersebut diduga juga mengabaikan keselamatan pekerja (K3)

Dari hasil penelusuran awak media di lokasi, ditemukan pasangan besi wiremesh siap cor namun terlihat tidak dikaitkan dengan besi strauss, hal tersebut disinyalir akan berpengaruh pada kualitas jalan tersebut.

wiremesh yang tidak dikaitkan dengan besi strauss 

Selain itu, para pekerja nampak tidak menggunakan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) seperti helm, rompi dan sepatu slop.

Parahnya lagi, dilokasi proyek juga tidak ditemukan adanya papan informasi pekerjaan, meski pembangunan jalan rigid beton telah dilaksanakan. Hal ini semakin menutup akses masyarakat untuk turut serta dalam hal pengawasan.

Sementara itu, Arsha salah satu orang yang diduga sebagai pengawas proyek tersebut, saat dikonfirmasi awak media mengatakan bahwa itu bukan bidangnya.

"Dengan siapa ini, maaf bukan bidang saya," ujarnya melalui id WhatsApp, Sabtu (16/09/2023).

Hingga berita ini ditulis, pihak pelaksana pekerjaan belum dapat dikonfirmasi karena tidak adanya papan informasi yang menunjukkan siapa penanggung jawab proyek tersebut.

Reporter : Red/**