Home Budaya

Pemkab Bojonegoro Gelar Lomba Seblak Sampur: Upaya Lestarikan Kesenian Tayub

by linknews.id - 13 Oktober 2025, 16:09 WIB

Foto : Penampilan para penari dalam acara Lomba Seblak Sampur (ist)

BOJONEGORO, LINKNEWS.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro menggelar Lomba Seblak Sampur atau Ibing Tayub Bojonegoro sebagai wujud nyata pelestarian seni budaya lokal. Acara ini diikuti oleh para seniman tayub dan dilaksanakan di Desa Sobontoro, Kecamatan Balen, pada Sabtu (11/10/2025).

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro, Welly Fitrama, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pembangunan Bojonegoro memiliki visi besar, yaitu Bojonegoro Bahagia, Makmur, dan Membanggakan. Visi ini diimplementasikan melalui berbagai misi pembangunan, salah satunya adalah memajukan kebudayaan sebagai identitas daerah sekaligus sumber kesejahteraan masyarakat.

“Bojonegoro berkeinginan agar kebudayaan tidak hanya lestari, tetapi juga menjadi sumber kebanggaan serta kesejahteraan bagi masyarakat. Oleh karena itu, kegiatan seperti Seblak Sampur ini menjadi bagian penting dalam menghidupkan ekosistem budaya,” ujarnya.

Welly menambahkan, penyelenggaraan Seblak Sampur selaras dengan amanat UU Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, yang menekankan pentingnya pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan nasional.

Tayub Bojonegoro sendiri telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) pada tahun 2021. Pengakuan ini menjadi kebanggaan sekaligus tanggung jawab bagi seluruh masyarakat Bojonegoro untuk terus menjaga dan mengembangkan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya.

“Melalui kegiatan ini, kami berharap Tayub dapat terus mengakar di tengah masyarakat, menjadi media ekspresi seni, mempererat silaturahmi antarseniman, serta menghidupkan ekonomi kreatif daerah,” lanjutnya.

Dalam kesempatan tersebut, juga disampaikan bahwa Bojonegoro tengah bersiap menjadi Aspiring UNESCO Global Geopark 2026. Hal ini menunjukkan bahwa potensi budaya, alam, dan kreativitas masyarakat Bojonegoro mendapatkan perhatian di tingkat nasional hingga internasional.

Seblak Sampur Tayub Bojonegoro 2025 juga menjadi momentum untuk memperingati Hari Jadi Bojonegoro (HJB) ke-348, yang puncaknya akan dilaksanakan pada 20 Oktober dengan tema “Bersinergi untuk Bojonegoro Mandiri.”

Acara ini tidak hanya menjadi hiburan bagi masyarakat, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi pelaku usaha mikro dan kreatif yang turut berpartisipasi.

Sebagai penutup, Pemkab Bojonegoro memberikan apresiasi kepada Pemerintah Desa Sobontoro atas keberhasilan melestarikan kesenian Oklik Sebontoro, yang juga telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda dari Bojonegoro. (KOM)

Reporter: RED

Share :

Popular Post