Foto : dok. istimewa
TUBAN, LINKNEWS.ID - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tuban menunjukkan keseriusannya dalam mentransformasi pendidikan madrasah melalui penerapan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC). Program ini dirancang untuk menghasilkan lulusan yang unggul secara akademis, serta memiliki karakter yang kuat, empati, toleransi, dan tanggung jawab.
Kepala Kantor Kemenag Tuban, Umi Kulsum, menyampaikan komitmen ini saat menutup Pelatihan Pembelajaran Mendalam dan Kurikulum Berbasis Cinta di Aula PLHUT, Senin (8/9).
Kegiatan yang diinisiasi oleh Kelompok Kerja Pengawas (Pokjawas) Madrasah ini merupakan puncak dari serangkaian pelatihan intensif yang telah berlangsung sejak 21 Agustus 2025.
Dalam sambutannya, Umi Kulsum menekankan pentingnya implementasi nyata dari program ini di lapangan.
"Keberhasilan program ini akan diukur dari perubahan yang terjadi di madrasah. Saya mengharapkan para Pengawas Madrasah untuk terus memantau dan mengawal implementasi KBC secara berkelanjutan," ujar Umi Kulsum.
Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) didasarkan pada tiga pilar utama: cinta kepada Tuhan, cinta kepada diri sendiri dan sesama, serta cinta kepada ilmu pengetahuan dan lingkungan. Konsep ini mengintegrasikan pendidikan spiritual, emosional, dan sosial dalam proses pembelajaran.
"Pelajaran agama dan sejarah Rasulullah SAW perlu ditanamkan secara bertahap. Dengan pendekatan ini, diharapkan dapat membentuk generasi yang berakhlak mulia dan berkarakter luhur," tambah Umi Kulsum, yang juga menyampaikan materi tentang Kebijakan Kementerian Agama dan Moderasi Beragama.
Ketua Pokjawas Madrasah Kabupaten Tuban, Muhajir, menjelaskan bahwa pelatihan ini dirancang dengan pendekatan yang komprehensif. Peserta tidak hanya mendapatkan materi teori, tetapi juga melaksanakan praktik implementasi (On The Job Learning) di madrasah binaan masing-masing sejak 22 Agustus hingga 2 September.
"Inisiatif ini mendapatkan respons positif dari madrasah. Para pengawas telah melaporkan hasil implementasi awal dari setiap jenjang, mulai dari RA, MI, MTs, hingga MA, yang menunjukkan antusiasme yang tinggi dari para pendidik," kata Muhajir.
Pelatihan ini juga menghadirkan narasumber yang kompeten, seperti A. Munif yang membahas kurikulum dan kesiswaan, serta Ulfa Hayati Muzayanah yang mendalami konsep OJL.
Tujuan utama dari KBC adalah menciptakan insan yang humanis, nasionalis, dan naturalis melalui sinergi antara madrasah, keluarga, dan masyarakat. Inisiatif ini diharapkan menjadi langkah strategis dalam menjawab tantangan zaman, yaitu menghasilkan generasi yang cerdas, penuh cinta, dan welas asih. (KOM)
REPORTER : RED